Analisis Valley National Bancorp (VLY)
Analisis Valley National Bancorp (VLY) – Valley National Bancorp (VLY) adalah bank konservatif yang memiliki posisi kuat di New Jersey bagian utara dan juga memiliki kehadiran di Manhattan. Bank ini didirikan pada tahun 1927 dan saat ini memiliki aset sekitar $12 miliar.
Valley dikenal karena selalu menghasilkan keuntungan yang luar biasa dari aset dan modalnya. Selama 20 tahun terakhir, Valley mencatatkan rata-rata pengembalian aset (ROA) sebesar 1,74% dan pengembalian ekuitas (ROE) sebesar 21,12%.
Performa terburuk Valley terjadi pada tahun 1990 dan 1991, ketika ROE turun hingga 14,54% dan ROA mencapai titik terendah di 1,29%. Namun, meskipun dalam kondisi terburuknya, kinerja Valley tetap sebanding dengan performa rata-rata bank lain. Pada tahun 1991, dewan direksi memutuskan untuk tidak menaikkan dividen tunai—satu-satunya tahun dalam 37 tahun terakhir di mana Valley tidak meningkatkan dividen.
Secara keseluruhan, Valley telah mencatatkan 79 tahun berturut-turut dengan operasi yang menguntungkan, lebih dari 300 kuartal tanpa mengalami kerugian. Lebih dari sekadar menguntungkan, bank ini juga mampu menjaga tingkat pengembalian aset dan ekuitas yang tinggi dalam jangka panjang.
Apa Rahasia Kesuksesan Valley?
1. Lokasi yang Strategis
New Jersey bagian utara adalah salah satu lokasi terbaik di dunia untuk mendirikan bank. Menurut Ketua Valley, Gerald Lipkin, wilayah ini memiliki kepadatan penduduk tertinggi di dunia, bahkan lebih tinggi dari India, Cina, atau Jepang. Selain itu, daerah ini memiliki pendapatan rata-rata keluarga tertinggi di AS dan tidak didominasi oleh satu industri tertentu, sehingga lebih stabil secara ekonomi.
2. Fokus yang Jelas
Valley menjalankan bisnis dengan strategi yang sangat fokus, baik dari segi wilayah maupun layanan. Semua kantor bank ini berlokasi dalam radius satu jam dari kantor pusatnya di Wayne, New Jersey. Hal ini memudahkan nasabah untuk bertemu langsung dengan manajemen senior.
Bank ini juga menerapkan persyaratan residensi bagi dewan direksi, di mana sebagian besar anggota dewan harus tinggal dalam radius 100 mil dari kantor pusat. Selain itu, semua anggota dewan diwajibkan menggunakan Valley untuk rekening bisnis maupun pribadi mereka. Dengan cara ini, mereka dapat memahami layanan bank dengan lebih baik dan mengetahui kebutuhan bisnis lokal.
3. Pendekatan yang Disiplin
Valley dikenal sebagai bank yang sangat berhati-hati dalam memberikan pinjaman. Tingkat kredit macet (charge-offs) sangat kecil, dan cadangan modal yang dimiliki cukup untuk menutupi potensi kredit macet selama beberapa tahun ke depan. Rasio kualitas aset dan rasio pinjaman terhadap nilai aset menunjukkan bahwa Valley lebih konservatif dibandingkan banyak pesaingnya.
Salah satu faktor yang membantu Valley tetap selektif dalam memberikan pinjaman adalah kondisi ekonomi lokal yang baik. Karena banyaknya peluang di wilayah tersebut, Valley tidak perlu memberikan pinjaman yang berisiko tinggi untuk tetap tumbuh. Saat ini, meskipun memiliki aset sebesar $12 miliar, Valley hanya memiliki sekitar 6% pangsa pasar di wilayahnya.
4. Manajemen yang Kuat
Seperti halnya industri asuransi, sektor perbankan sangat dipengaruhi oleh kualitas manajemennya. Ketua, Presiden, dan CEO Valley saat ini, Gerald Lipkin, telah memimpin selama lebih dari 30 tahun tanpa ada catatan buruk.
Dalam wawancara tahun 2001, Lipkin menegaskan filosofi manajemennya:
“Kami tidak pernah mempertaruhkan seluruh aset kami dalam satu keputusan yang bisa membahayakan bank. Bisnis pinjaman memang berisiko, dan terkadang ada masalah dengan pinjaman individu. Namun, kami selalu menghindari konsentrasi pinjaman yang bisa menciptakan masalah besar.”
Apakah Saham Valley Layak Dibeli?
Secara fundamental, Valley National Bancorp adalah bank yang kuat dan dikelola dengan baik. Bank ini beroperasi di wilayah dengan ekonomi yang menguntungkan dan memiliki hubungan jangka panjang dengan para nasabahnya, memberikan keunggulan kompetitif (moat), meskipun tidak terlalu besar.
Namun, valuasi sahamnya saat ini cukup mahal, yaitu lebih dari tiga kali nilai buku. Itu adalah harga yang tinggi untuk saham perbankan. Karena strategi konservatif Valley, pertumbuhan masa depannya kemungkinan akan terbatas, sehingga dividen akan menjadi bagian utama dari keuntungan investor. Saat ini, dividen Valley hanya sekitar 3,5%—terlalu kecil jika dibandingkan dengan peluang pertumbuhan yang terbatas.
Meski begitu, ada satu hal yang perlu diperhatikan: Valley sangat bergantung pada perbedaan suku bunga (interest rate spreads). Jika suku bunga meningkat, bank ini bisa mendapatkan keuntungan besar.
Jika harga saham Valley turun ke sekitar dua kali nilai buku, maka saham ini akan menjadi peluang investasi jangka panjang yang menarik bagi investor yang mencari bank berkualitas tinggi.